Selama dua bulan terakhir, daya beli masyarakat di mal Semarang dilaporkan mengalami penurunan yang signifikan. Para pengusaha mal setempat semakin khawatir, terutama dengan rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Mereka berpendapat bahwa kebijakan ini justru bisa memperparah kondisi daya beli masyarakat yang sudah tertekan, dan berpotensi mengurangi jumlah kunjungan serta transaksi di pusat-pusat perbelanjaan.
“Terus terang daya beli masyarakat juga lagi turun. Pengunjung saat weekend kini hanya sampai 10-12 ribu per hari. Padahal sebelumnya sekitar 15-18 ribu,” ujar Head of DP Mall Semarang Antonius Budiawan saat Media Gathering Update Project DP Mall & Rooms Inc. Semarang, Rabu (14/8/2024). Untuk itu, merespon rendahnya daya beli masyarakat, pihaknya bersama para pengusaha lainnya tengah mendorong agar kebijakan kenaikan PPN itu ditunda.
“PPN 12 Persen bukan terkait kuliner, kalau kuliner itu pajaknya PB 1 masih 10 persen. Jadi PPN lebih ke retail sebetulnya, seperti fashion, handphone, yang mana PPN-nya akan naik dari 11 jadi 12 persen. Pastinya itu akan berimbas ke daya beli, tapi kelihatannya para pengusaha masih berjuang supaya pemerintah bisa menunda dulu,” terangnya.
Pihaknya sangat berharap agar pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat menunda keijakan yang dinilai merugikan masyarakat dan pengusaha itu. “Kita tunggu Oktober saja nanti pemerintahan baru (melanjutkan kebijakan atau tidak). Saya kok yakin kalau daya beli masih seperti ini, mestinya ditunda. Karena daya beli kita lagi turun banget sih. Saya yang sehari-hari di mal merasakan sih,” keluhnya. Kendati demikian, dia berharap tingkat kunjungan dapat perlahan meningkat bersamaan dengan puncak program Semarang Great Sale menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang yang digelar di seluruh mal.
Lebih lanjut, DP mall juga tengah melakukan renovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Sehingga mal itu tetap dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan yang menjamur di Kota Semarang. “Ada beberapa perubahan konsep, market Kota Semarang ini lagi dianggap seksi oleh para investor. Apalagi investasi kita hampir setengah triliun rupiah. Bahkan brand-brand internasional sudah mulai masuk. Target selesai (renovasi) Maret 2025, tapi rencana openingnya Agustus 2025,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah memastikan akan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen selambat-lambatnya pada 1 Januari 2025. Kepastian itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (8/3/2024). Airlangga mengatakan, ketentuan tersebut diterbitkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan dilanjutkan pemerintahan selanjutnya. “Kita lihat masyarakat Indonesia sudah menjatuhkan pilihan, pilihannya keberlanjutan. Tentu kalau berkelanjutan berbagai program yang dicanangkan pemerintah tentu akan dilanjutkan, termasuk kebijakan PPN,” katanya, diberitakan Kompas.com (8/3/2024).